Kamis, 06 Januari 2011

Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan Melalui Kesenian Tradisional

Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktik Kebidanan Melalui Kesenian Tradisional

Bidan dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi , melalui pendekatan social dan budaya yang akurat . Bentuk-bentuk pendekatan yang dapat digunakan dengan berbagai cara misalnya paguyuban , kesenian tradisional , agama dan sistem banjar . Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat menerima bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan petugas ,bukanlah sesuatu yang tabu . Dalam memberikan pelayanan kebidanan seorang bidan lebih bersifat Promotif dan Preventif bukan bersifat Kuratif. Serta seorang bidan juga harus mampu menggerakkan Peran serta Masyarakat khususnya , berkaitan dengan kesehatan ibu hamil , ibu bersalin , bufas , bayi baru lahir , anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas , peran serta tanggung jawabnya .

Arti kesenian itu sendiri secara umum , dikenal dengan rasa keindahan karena diperuntukkan guna melengkapi kesejahteraan hidup . Rasa keindahan yang dirasakan dapat dimiliki dan disalurkan oleh setiap orang , dengan seni seseorang pun dapat mengungkapkan sesuatu yang ingin ia sampaikan dengan tidak langsung , misalnya dengan membuat sebuah syair lagu yang isinya menyangkut sesuatu yang ingin di sampaikan .

Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.

Ciri-ciri bidan yang memiliki jiwa seni :

1. Apresiasi Seni
2. Peranan Seni
3. Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan
4. Kesenian sebagai seni terapi

Adapun arti Seni menurut para ahli budaya , di antaranya :
1. Drs. Popo Iskandar
Seni adalah suatu hasil dari ungkapan emosi yang ingin disampaikan oleh seseorang kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat / berkelompok .

2. Ahdian karta miharja
Seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan suatu realitas dalam suatu karya seni yang bentuk dan isinya, mempunyai kemampuan untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya . Dan menurut beliau Kesenian Merupakan produk dari manusia sebagai homeostetiskus . Setelah manusia merasa cukup atau dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka manusia tersebut perlu dan akan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan psikisnya . Manusia semata-mata tidak hanya memenuhi isi perut, tetapi perlu juga memenuhi pandangan indah serta suara merdu, semua kebutuhan manusia tersebut dapat dipenuhi melalui kesenian .


Daftar Pustaka :
• http://bidan-intan.blogspot.com/2009/12/aspek-sosial-budaya-dalam-praktek-kebidanan.html
• http://assalamualaikum/?p=81

Senin, 13 Desember 2010

Tujuan Pembangunan Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan

Tujuan Pembangunan Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan

Setiap pembangunan pasti ada tujuannya , begitu juga dengan pembangunan yang di lakuakan oleh masyarakat dalam pembangunan di bidang kesehatan , di lihat dari tujuan pembangunan kesehatan di masyarakat adalah untuk meninggkatkan kehidupanyang sehat dan sejahtera . Selain untuk mensejahterakan masyarakat , tujuan pembangunan di bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan untuk setiap manusia .

Oleh karena pentingnya kesehatan , maka pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu pembangunan mutu SDM pada program - program pra-upaya kuratif yang didukung oleh informasi kesehatan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup sehat dan hidup dengan sehat .

Dalam mewujudkan pembangunan kesehatan di masyarakat , ada strategi untuk itu , di antaranya:
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan .
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat .
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu , rata , dan terjangkau .
4 . Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu , keluarga , dan masyarakat beserta lingkungannya .

Akan tetapi keberhasilan pembangunan kesehatan menurut Azwar , 1996 , tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan dukungan dari semua pihak serta sangat dipengaruhi oleh peran aktif semua pihak termasuk didalamnya pemerintah, masyarakat serta pihak swasta .

Daftar Pustaka :
• http://www.tugaskuliah.info/2010/06/tujuan-pembangunan-kesehatan-indonesia.html

Aspek Sosial Budaya Terhadap Pembangunan Kesehatan

Aspek Sosial Budaya Terhadap Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan sangatlah penting , karena pengertian dari kesehatan itu sendiri sangatlah penting bagi kita , dengan keadaan sehat , maka kita akan menjadi sejahtera , dan sosial yang terjadi setiap individual akan berjalan secara produktif .

Dengan pembanguna Kesehatan adalah salah satu upaya untuk penanggulangan serta pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan , pengobatan , serta perawatan dan juga persalinan .

Tidak dapat di pungkiri , bahwa sekitar 80% rakyat indonesia tidak mendapatkan jaminan kesehatan dari lembaga di mana mereka bekerja . lalu bagaimana dengan mereka yang tidak bekerja ?

Bukan hanya pembangunan yang seharusnya di bangun namun pelayanan kesehatan pun seharusnya juga di bangun , dalam pedesaan mungkin memeang tidak ada rumah sakit , namun dengan adanya puskesmas , mereka seharusnya ssering mungkin mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan .

misalnya peran seorang bidan , namun menjadi seorang bidan tidaklah mudah , karena bidan dituntut untuk siap dalam segala hal baik fisik maupun mental , karena tugas seorang bidan sangatlah berat , selain membantu ibu dalam persalinan , bidan pun di tuntut untuk memberikan penyuluhan . Di indonesia jimlah bidan saat ini memang sudah banyak , namun apakah mereka siap pakai ? . Masih banyak di daerah tertentu yang jumlah bidan masih sangat kurang , karena masih banyak masyarakat yang mempercayai pada dukun atau mantri - mantri , mungkin ini di karenakan tidaklah mudah untuk mengubah pola hidup dan pikir yang sudah berkembang dan menjamur dalam masyarakat .

Upaya Pemerintah Dalam Pembangunan Kesehatan

Untuk mencapai sasarabn millenium development goals (MDGs) yaitu angka kematian ibu(AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 KH pada tahun 2015 , perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini,AKI 307 per 100.00 KH dan AKB 34 per 1.000 KH . Hal ini sambutan MENKES yang di bacakan sekretaris jenderal kementrian kesehatan dr. Ratna Rosita Hendardji , MPH dalam kampanye program perencanaan persalinan pencegahan komplikasi (P4K) dan pengunaan buku KIA , bekerja sama dengan solidaritas istri kabinet bersatu (SIKIB) , di jakarta (3/2/2010) .

Daftar Pustaka :
• http://kandrawilko.blogspot.com/2009/01/persepsi-sosial-dan-budaya-kesehatan.html

Selasa, 30 November 2010

Pendekatan Melalui Agama

Pendekatan Melalui Agama

Berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan diselesaikan tidak sekedar mengandalkan kekuatan regulasi, tapi juga lewat pendekatan budaya dan agama. Karena itu, pemuka agama dan tokoh masyarakat memegang peranan penting untuk turut serta menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

agama juga dapa memberikan petunjuk bagi setiap masyarakat yang berkumpulan dalam satu tempat , dan agama pun saling memberikan pedoman agar Adapun aspek-aspek pendekatan melalui agama dalam memberikan pelayanan kebidanan dan kesehatan diantaranya :

1.Agama memberikan petunjuk kepada manusia untuk selalu menjaga kesehatannya.
2.Agama memberikan dorongan batin dan moral yang mendasar dan melandasi cita-cita dan perilaku manusia dalam menjalani kehidupan yang bermanfaat baik bagi dirinya, keluarga, masyarakat serta bangsa.
3.Agama mengharuskan umat manusia untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam segala aktivitasnya.
4.Agama dapat menghindarkan umat manusia dari segala hal-hal/perbuatan yang bertentangan dengan ajarannya.

Berbagai aspek agama dalam memberikan pelayanan kesehatan terdiri dari upaya-upaya pelayanan kesehatan yang ditinjau dari segi agama, diantaranya :

a. Upaya pemeliharaan kesehatan
Upaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan dimulai sejak ibu hamil yaitu sejak janin di dalam kandungan. Hal tersebut bertujuan agar bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat begitu juga dengan ibunya. Kesehatan merupakan faktor utama bagi umat manusia untuk dapat melakukan/menjalani hidup dengan baik sehingga dapat terhindari dari berbagai penyakit dan kecacatan. Ada beberapa langkah yang dapat memberikan tuntunan bagi umat manusia untuk memelihara kesehatan yang dianjurkan oleh agama antara lain :
1.Makan makanan yang bergizi
2.Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan : kebersihan sebagian dari iman)
3.Berolah raga
4Pengobatan diwaktu sakit

b.Upaya pencegahan penyakit
Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan di waktu sakit. Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:
1.Dengan pemberian imunisasi
Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu hamil, WUS, murid SD kelas 1 sampai kelas 3.
2.Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun
(Surah Al-Baqarah ayat 233). Ayat tersebut pada dasarnya memerintahkan seorang ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI sampai ia berusia 2 tahun.
3.Memberikan penyuluhan kesehatan. Dapat dilakukan pada kelompok pengajian, atau kelompok-kelompok kegiatan keagamaan lainnya.

c.Upaya pengobatan penyakit
Nabi saw bersabda : ” Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah, ada obat yang diturunkan-Nya.”

Dalam hati ini umat manusia dinjurkan untuk berobat jika sakit.Pandangan agama (agama Islam) terhadap pelayanan Keluarga Berencana. Ada dua pendapat mengenai hal tersebui yaitu memperbolehkan dan melarang penggunaan alat kontrasepsi. Karena ada beberapa ulama yang .mengatakan penggunaan alat kontrasepsi itu adalah sesuatu/hal yang sangat bertentangan dengan ajaran agama karena berlawanan dengan takdir/kehendak Allah. Pendapat/pandangan agama (agama Islam) dalam pemakaian IUD.

daftar pustaka:

• http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7247:-pendekatan-agama-budaya-cegah-kekerasan-pada-perempuan-anak&catid=57:nasional&Itemid=212


• Depkes RI, MA 103, Ilmu Sosial Budaya Dasar.Untuk Prog Bidan Pusdiknakes. Jakarta 1996
Nasrul Effendi. Drs. Perawatan Kesehatan Masyarakat, EGC. Jakarta 1998

Nilai Nilai filososfi Dalam Pembangunan

Nilai Nilai filososfi Dalam Pembangunan

Pembangunan nasional pada dasarnya memiliki arti penting dan strategis dalam kehidupan bangsa Indonesia. Disebabkan karena pembangunan hukum nasional merupakan upaya untuk mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana yang disyaratkan pada pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pembangunan hukum yang dilandasi oleh nilai dasar atau nilai ideologis, nilai historis, nilai yuridis serta nilai filosofinya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk dapat menikmati rasa keadilan, kepastian manfaat hukum yang pada akhirnya akan bermuara pada pembentukan sikap dan kesadaran masyarakat terhadap hukum.

Bagi masyarakat yang sedang membangun sebagaimana halnya masyarakat Indonesia, membangun termasuk di dalamnya membangun hukum tidak saja berarti kontrol dalam kehidupan masyarakat, akan tetapi hukum yang dibangun harus juga berfungsi sebagai sarana untuk memelihara dan sekaligus untuk mengembangk Pembangunan harus dikembangkan dengan memperhitungkan kemampuan penduduk agar seluruh penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan tersebut. Sebaliknya, pembangunan tersebut baru dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas.Dan juga keadaan dan kondisi kependudukan yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi.

Sebaliknya jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan tingkat kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan.Apa yang dapat dipelajari dari krisis ekonomi yang berlangsung saat ini adalah bahwa Indonesia telah mengambil strategi pembangunan ekonomi yang tidak sesuai dengan potensi serta kondisi yang dimiliki.

Pembangunan harus dikembangkan dengan memperhitungkan kemampuan penduduk agar seluruh penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan tersebut. Sebaliknya, pembangunan tersebut baru dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas.Dan juga keadaan dan kondisi kependudukan yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Daftar Pustaka:
Harjito Notopuro, Konsep Filsafat Hukum Pembangunan Nasional, Jakarta P.T Raja Grafindo, 1993

Aspek Sosial Budaya Selama Persalinan Kala I , II , III , IV

Aspek Sosial Budaya Selama Persalinan Kala I , II , III , IV

Tidak dapat di pungkiri , bahwa masih ada mitos yang berkembang di masyarakat , diantaranya Ada suatu kepercayaan yang mengatakan minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas. pada ibu hamil kandungannya belum diteliti secara medis. Jadi, harus dikonsultasikan dulu ke dokter sebelum meminumnya. Soalnya, rumput ini hanya boleh diminum bila pembukaannya sudah mencapai 3-5 cm, letak kepala bayi sudah masuk panggul, mulut rahim sudah lembek atau tipis, dan posisi ubun-ubun kecilnya normal.

Jika letak ari-arinya di bawah atau bayinya sungsang, tak boleh minum rumput ini karena sangat bahaya. Terlebih jika pembukaannya belum ada, bisa-bisa janinnya malah naik ke atas dan membuat sesak nafas,dan akhirnya dilakukan jalan operasi.

Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar. Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal, apalagi disertai gatal, bau, dan berwarna. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter. Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan radang selaput mata pada bayi.Diketahui pula, yang membuat persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban.

Minum minyak kelapa memudahkan persalinan. Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancar dan licin. Namun dalam dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan keluarnya sang janin. Mungkin secara psikologis, ibu hamil meyakini, dengan minum dua sendok minyak kelapa dapat memperlancar persalinannya.

Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan. Madu tidak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya cukup, sebaiknya jangan minum madu karena bisa mengakibatkan overweight. . Jadi, madu boleh diminum hanya jika BB-nya kurang. Begitu BB naik dari batas yang ditentukan, sebaiknya segera hentikan. Akan halnya telur tak masalah, karena mengandung protein yang juga menambah kalori.

Makan duren, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan. Ini benar karena bisa mengakibatkan perndarahan atau keguguran. Duren mengandung alkohol, jadi panas ke tubuh. Begitu juga tape. Pun untuk masakan yang menggunakan arak, sebaiknya dihindari. Buah nanas juga, karena bisa mengakibatkan keguguran. Makan daun kemangi membuat ari-ari lengket, hingga mempersulit persalinan. Yang membuat lengket ari-ari bukan daun kemangi, melainkan ibu yang pernah mengalami dua kali kuret atau punya banyak anak.

Sebenarnya, kelancaran persalinan sangat tergantung faktor mental dan fisik si ibu. Faktor fisik berkaitan dengan bentuk panggul yang normal dan seimbang dengan besar bayi. Sedangkan faktor mental berhubungan dengan psikologis ibu, terutama kesiapannya dalam melahirkan. Bila ia takut dan cemas, bisa saja persalinannya jadi tidak lancar hingga harus dioperasi. Ibu dengan mental yang siap bisa mengurangi rasa sakit yang terjadi selama persalinan.



Daftar pustaka :
•http://miamisland.blogspot.com/2010/03/aspek-sosial-budaya-pd-setiap.html

Senin, 29 November 2010

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PEMBANGUNAN KESEHATAN

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PEMBANGUNAN KESEHATAN

Kondisi dan status yang di miliki oleh indonesia yang berhubungan dengan faktor pendorong dan penghambat pembangunan kesehatan masihlah sangat menyedihkan , dalam arti bahwa sangat masih kurangnya pengetahuan masyarakat indonesia pentingnya akan kesehatan , terutama untuk mereka yang berada dalam pedesaan . Hal ini dapat dilihat dari kesehatan yang di alami oleh ibu dan bayi , namun juga masyarakat yang sakit terutama yang berada dalam pedesaan .

Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih sangat rentannya masalah tentang pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan , ini mungkin di sebabkan oleh yang memang tidak asing lagi yaitu kurangnya pengetahuan tentang kesehatan , mungkin ini juga karena di sebabkan oleh masih kurangnya penyuluhan kesehatan yang di adakan khususnya di dalam pedesaan yang masih sangat rentan akan pengetahuan kesehatan .

Walaupun penyuluhan di adakan , namun bila tidak di laksanakan secara merata , itu tidak akan membuatkan hasil yang begitu signifikan , oleh sebab itu seharusnya di adakan penyuluhan kesehatan yang merata dari berbagai lapisan masyarakat , dan inipun menjadi salah satu problema yang di alami oleh indonesia dalam faktor penghambat pembangunan kesehatan .
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembangunan kesehatan di indonesia , diantaranya :
1. Disparitas status kesehatan
Banyak di inonesia yang masih bekerja sebagai buruh upah , di sini meraka medapatkan upah yang masih terbilang sangat rendah , begitu juga dengan mendapatkan hak kesehatan yang layak , bahkan insan kesehatan masih memandang hak kesehatan hanya pada hak untuk memperoleh pelayanan kuratif dirumah sakit dan puskesmas . Selama ini Kesehatan Dianggap sebagai barang yang mahal, Kesehatan Di Indonesia hanya untuk kalangan berpunya orang miskin dilarang sakit disini . tragis , mengingat Kekayaan Indonesia yang luar biasa banyak . Kemana hasil-hasil bumi Indonesia .

2. Beban Ganda penyakit
Bagi masyarakat Indonesia khususnya , penyakit memiliki beban ganda , yang pertama adalah rasa sakit yang diderita dan Uang yang cukup banyak Untuk mengatasi masalah penyakit yang dideritanya . Hal ini memberikan dampak negative pada Pasien yang bersangkutan , karena keterbatasan dana , mereka mendapatkan keterbatasan Pelayanan kesehatan .

3.Kinerja Pelayanan yang rendah
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat , Agung Laksono , menilai kinerja pelayanan kesehatan masih rendah terutama di daerah tertinggal , terpencil , perbatasan dan pulau-pulau terluar . "Padahal kinerja kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk , "katanya , malam ini. Agung Laksono, menjelaskan hal itu merupakan tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia yang memerlukan dukungan semua elemen bangsa . "Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan yang ditandai dengan masih dibawah standarnya kualitas pelayanan sebagian rumah sakit daerah serta keterbatasan tenaga kesehatan juga menjadi tantangan yang harus segera diatasi , " katanya . Dikatakan , hingga saat ini jumlah dan distribusi dokter, bidan serta perawat belum merata dimana disparitas rasio dokter umum per 100.000 penduduk antar wilayah masih tinggi . " Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua tenaga kesehatan yang diperlukan , " katanya .

4.Perilaku masyarakat yang kurang mendukung hidup Bersih
Dewasa ini sikap masyarakat Indonesia juga sama buruknya dengan system yang mengatur kesehatan . Jika anda berkunjung ke Jakarta misalnya , lihatlah sungai disana kini sungai di Jakarta mengalami perubahan fungsi , fungsi sungai bukan lagi menjadi tata perairan kota tapi tempat sampah umum . Belum lagi ada masyarakat yang MCK di sungai , begitu pula di sebagian wilayah pedesaan Indonesia kesadaraan akan pentingnya kesehatan belum kita temukan di masyarakat kita .

5.Rendahnya Kondisi kesehatan lingkungan
Rendahnya Pembangunan Ekonomi yang belum merata adalah biang keladi pokok masalah ini.hal tersebut menimbulkan kesenjangan soasial Baik Papan,sandang dan pangan. Pertanyaan mengapa kesehatan lebih banyak dialamai oleh orang tak berpunya , mungkin jawabannya adalah karena lingkungan tempat tinggal yang buruk .
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 faktor :
1.Environment atau lingkungan.
2.Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance.
3.Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.
4.Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Daftar Pustaka :
•(http://www.menegpp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=262:rakornas-pembangunan-pp-dan-pa-tahun-2010&catid=36:press-release&Itemid=87)