Minggu, 28 November 2010

Aspek sosial Budaya pada Bayi Baru Lahir

Aspek Sosial Budaya pada Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang aterm ( 37 - 42 minggu ) dengan berat badan lahir 2500-4000 gram . Bayi yang lahirnya normal sangatlah di harapkan oelh siapa saja , baik ibu , suami , dan juga keluarga , karena baik yang lahir dengan normal biasanya memiliki daya tahan tubuh yang lebih dari pada bayi yang lahir dengan cara cecar . Selain lahir pada sembilan bulan bayi normal pun memiliki kriteria yang berbeda dengan anak yang tidak dengan lahir dengan normal ( di keluarkan dengan cara di cecar karena memiliki masalah , dan juga lahir sebelum waktunya ( misalnya seharusnya sembilan bulan tapi lahir pada tujuh bulan , yang biasa di sebut prematur ) .

Ciri-ciri bayi normal antara lain diantaranya :
a) Berat badan 2500-4000 gram
b) Panjang badan 48-52 cm
c) Lingkar badan 30-38 cm
d) Lingkar kepala 33-35 cm
e) Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit kemudian menurun sampai 120-160 x/menit
f) Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x/menit kemudian turunsampai 40 x/menit
g) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan terbentuk terbentuk dan diliputi verniks caeseosa
h) Rambut lanugo tidak terlihat , rambut tampak sempurna
i) Kuku agak panjang dan lemas
j) Testis sudah turun (pada anak laki-laki) , genitalia labio mayora telah C menutupi labia minora ( pada anak perempuan )
k) Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l) Refleks moro sudah baik , bayi dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan tangan seperti memeluk
m) Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak tangan maka akan menggenggam .

Defenisi BBLR ( Bayi Baru Lahir Normal ) pada kongres EUROPEAN PERINATAL MEDICINE II di London tahun 1970 , sebagai berikut :

1.Bayi kurang bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 minggu (249 hari)

2.Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 sampai empat puluh dua minggu (259 sampai 293 hari)

3.Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih).

Pelayanan kesehatan pada bayi dalam kandungan sangatlah penting , selain untuk mengetahui perkembangan dari janin , juga memperhitungkan kapan bayi tersebut akan lahir . pertumbuhan janin sangatlah di pengaruhi oleh ibunya , misalnya ibu tersebut rajin dalam memeriksakan kandungan , maka mungkin bayi tersebut bila ada sesuatu yang masalah akan segera cepat di tangani secara dini , maka masalah tersebut tidak begitu fatal di alami oleh bayi terserbut .

Bayi dengan berat yang lahir rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
1.Faktor-faktor yang berkaitan dengan ibu seperti: umur ibu , umur kehamilan , paritos , berat badan dan tinggi badan , status gizi (nutrisi) , anemia , kebiasaan minum alkohol dan merokok , penyakit-penyakit keadaan tertentu waktu hamil (misalnya anemia , pendarahan dan lain-lain) , jarak kehamilan , kehamilan ganda , riwayat abortus .

2.Faktor janin meliputi kehamilan kembar dan kelainan bawaan ( kelainan yang terjadi di dalam rahim ) .

3.Faktor lingkungan seperti pendidikan dan pengetahuan ibu , pekerjaan , dan status sosial ekonomi dan budaya yang berlaku pada lingkungann yang di tempati oleh ibu .

4.Pelayanan kesehatan ( antenatal cores ) , jadi kurangnya melakukan pemeriksaan terhadap kandungan ( janin ) .

Terkadang mitos yang berkembang untuk bayi yang baru lahir ada yang brsifat positif namun tak sedikit pula yang bersifat negatif , hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang merawat bayi baru lahir dan kurangnya penyuluhan yang di adakan di tempat tersebut .
Adapun beberapa contoh mitos merawat bayi yang beru lahir yang berkembang dan berlaku pada masyarakat , di antaranya :
•Dibedong agar kaki tidak bengkok
Dalam hal ini , hampir setiap bayi memiliki kaki yang tampak bengkok , begitulah kaki bayi . Ini disebabkan karena bayi tersebut masih terbiasa dengan posisi meringkuk ketika masih berada didalam rahim , namun dengan seiring berjalannnya waktu , kakinya akan lurus dengan sendirinya .
Padahal pada kenyataannya , dibedong dapat menggangu perdedaran darah bayi . Jantungnya akan terpaksa bekerja lebih berat untuk memompa darah karena tubuhnya lipat oleh kain yang terlalu berat . Bahkan , ini dapat memberi resiko membahayakan tulang panggul , dapat menyebabkan dislokasi ( kesalahan penempatan ) panggul dan paha . namun ada juga dari beberapa ibu yang membedong bayi untuk melindungi dari dingin , baik karena faktor cuaca atau setelah mandi . Sebenarnya baju lengan panjang dan celana panjang pun sudah cukup untuk menghangatkan tubuh bayi .

•Hidung ditarik-tarik agar mancung
Tidak ada hubungannya menarik hidung dapat membuat mancung hidung , semua tergantung dari bentuk tulang hidungnya dan itu sudah menjadi bawaan (terjadi di dalam rahim maupun merupakan sifat keturunan ) .

•Pemakaian gurita agar tidak kembung
Bayi bernapas dengan otot-otot pada perutnya . Jadi, memasangkan gurita justru akan manghambat pernapasannya , jadi bentuk perut bayi yang kembung memang merupakan bentuk alamiah yang terjadi pada bayi yang baru lahir , seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhan , maka perutnya akan berbentuk seperti normal , ( kecuali memang terjadi suatu kelainan , misalnya mempunyai penyakit busung lapar ) . Jika memang harus memakaikan gurita jangan mengikat terlalu kencang terutama di bagian dada agar jantung dan paru-parunya agar dapat berkembang dengan baik , dan jika tujuannya supaya pusar tidak bodong sebaiknya di pakaikan hanya di pusar dan ikatannya pun tidak terlalu kencang .

•Mengoleskan cabai mereh ke pipi bayi
Agar bayi tersebut memiliki lesung pipit , padahal sebenarnya , lesung pipit akan keluar dengan sendirinya , bila memang ada (keturunan) .

•Dagu bayi di garisi oleh korek api
Pada mitos ini di percaya agar dagu bayi dapat membelah , padahal tidak berpengaruh sekali .

•ASI pertama yang berwarna kekuningan merupakan ASI yang sudah basi dan tidak baik dikonsumsi bayi
ASI pertama adalah kolostrum yang mengandung zat kekebalan tubuh dan kaya akan protein . Warna dan penampilan ASI putih keruh serta encer sering pula diasumsikan sebagai ASI kualitas jelek . Warna dan kejernihan ASI sangat tergantung bahan nutrien yang terkandung di dalamnya .


Daftar Pustaka :
•http://wanipintar.blogspot.com/2009/06/aspek-sosial-budaya-dasar-pada-bayi.html
Diunduh pada tanggal 14 Oktober 2010
•http://baca-dulu-ah.blogspot.com/2009/10/mitos-bayi-baru-lahir.html
Diunduh pada tanggal 14 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar