ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN ANAK
Tak dapat kita pungkiri bahwa indonesia masih sangat memperhatinkam masalah yang berhubungan dengan kesehatan anak . Banyak sekali anak anak penerus bangsa yang meninggal dengan sangat menyedihkan , diantaranya kurangnya asupan makanan yang di butuhkan sehingga dapat menyebabkan kekurangan gizi , busung lapar , yang begitu menyayat hati adalah bahwa anak adalah anak penerus bangsa yang seharusnya di jaga , di rawat dengan memberikan asupan yang di butuhkan .
Walaupun perkembangan teknologi yang begitu pesat , namun tidak membuat masyarakat tergoyah akan pegangannya yang sudah mereka percayai secara turun temurun , terutama tentang kesehatan anak yang terkadang ada yang bertolak belakang dengan nasihat yang di berikan oleh para medis yang sebenarnya menjadi salah satupenghambat kesehatan anak .
Mitos – mitos yang berkembang di masyarakat diantara lain misalnya :
• Misalnya jika rambut anak basah maka anak anda akan masuk angin
Padahal faktanya , salah seorang pakar kesehatan mengatakan dari riset yang dilakukan dimana setengah kelompok anak dibiarkan dalam ruangan yang hangat sedangkan sisanya berada di lorong dengan kondisi basah kuyup. Setelah beberapa jam , kelompok yang berada di lorong tidak mengalami pilek atau flu , jadi ” kedinginan belum tentu mempengaruhi system kekebalan secara langsung ” .
• Pada saat ibu menyusui bayinya , akan mengeluarkan cairan yang berwarna sedikit kekuningan , pada beberapa mitos yang berkembang , cairan tersebut merupan susu basi yang di produksi oleh ibu . Padahal sebenarnya cairan yang berwarna sedikit tersebut memiliki kandungan zat yang di perlukan oleh bayi .
• Anak akan kehilangan 75% panas tubuh melalui kepala .
Mitos macam itu berkembang karena keharusan kepala bayi yang baru lahir ditutupi ketika cuaca dingin . Hal ini dibenarkan , karena kepala bayi memiliki prosentase lebih besar daripada bagian tubuh lainnya . Akan tetapi , ketika sudah besar , keluarnya panas melalui kepala kepala hanya 10% , sisanya panas tubuh keluar melalui kaki , lengan dan tangan .
• Pemberian Vitamin secara paksa agar nafsu makan anak akan bertambah , padahal pemberian vitamin pada anak memang di anjurkan namun tetap melihat berapa umur anak tersebut agar dapat melihat dosis yang cocok untuk anak tersebut , namun dengan pemberian vitamin terlalu banyak dapat menyebabkan luka pada lambungnya , apalagi bila anak tersebut makan dengan tidak teratur , maka akan menimbulkan rasa perih pada perutnya dan membuat anak tersebut tidak nafsu makan . Jadi berilah vitamin pada anak yang cukup , tidak terlalu banyak dan tidak juga kurang .
• Pemberian Vitamin tidaklah terlalu penting inilah yang berkembang di beberapa masyarakat , karena vitamin tersebut tidak berfungsi bagi anak mereka , karena mereka berasumsi vitamin tersebut tidak bekerja pada anak mereka , padahal vitamin bekerja dalam jangka yang pendek , tapi bekerja secara bertahap , dan hal inilah yang tidak di ketehui oleh mereka .
Daftar Pustaka :
• http://kandrawilko.blogspot.com/2009/01/persepsi-sosial-dan-budaya-kesehatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar